Trigonometry Broadcast Studio

Label:

Trigonometri Broadcast Studio merupakan aktivitas peserta didik dalam membentuk dan mengelola Production House (PH) yang memproduksi video liputan aplikasi matematika khususnya trigonometri dalam kehidupan nyata disertai liputan tentang daerah-daerah yang menjadi aset pariwisata Kota Semarang dan musik selingan. Dengan mengambil seting lokasi di tempat-tempat bersejarah, pariwisata dan menjadi kebanggaan Kota Semarang, diharapkan peserta didik akan lebih dalam lagi mengenal kota tempat tinggalnya dan dapat mempromosikan aset pariwisata yang ada. Kegiatan tersebut di pusatkan di sebuah ruangan sebagai studio dengan mendesain ruang multimedia sekolah menjadi Production House yang dilengkapi dengan media komputer dan multimedia pendukung yang lain serta tempat pertemuan/ diskusi tanpa menghilangkan fungsi ruang multimedia dalam pembelajaran di sekolah.

Trigonometri Broadcast Studio memproduksi acara MATRIKS (Matematika Realistik) yang didesain dengan merujuk pada acara-acara televisi seperti jelajah, ekspedisi, discovery dan sebagainya yang belakangan ini menjadi tayangan favorit dan merupakan sarana yang efektif dalam mengajarkan pengetahuan tentang fenomena-fenomena di sekitar kehidupan manusia beserta peradabannya. MATRIKS berisi tentang liputan aplikasi matematika khususnya trigonometri dalam kehidupan nyata disertai animasi/ ilustrasi pemecahan masalah yang dihadapi tim di lokasi. Kegiatan Trigonometri Broadcast Studio mewujudkan amanah yang disampaikan Kurikulum 2004 yaitu tentang kurikulum lintas kompetensi. Dengan kegiatan tersebut peserta didik dapat belajar matematika sekaligus mempelajari Teknologi Informatika, berkaitan dengan video editing dan animasi, dan mempelajari bidang broadcasting dan entertainment, seperti bermain peran, menjadi kameramen, reporter, presenter, penata dan pengisi musik dan serta melatih siswa bekerja sama dan berwirausaha dalam sebuah Production House (PH). Dengan kegiatan tesebut, peserta didik juga dapat lebih mengenal tentang Kota Semarang dan ikut serta mempromosikan pariwisata yang ada dalam rangka mensukseskan program Pemkot Semarang, Semarang Pesona Asia. Hasil kegiatan berupa video yang dikemas dalam bentuk keping CD, yang terdiri dari 3 CD, yaitu CD-1 (Matriks-1), CD-2 (Matriks-2), dan CD-3 (Making Movie Matriks). Ketiga CD terlampir. Produk tersebut disajikan dalam pameran kreatifitas siswa, dalam pembelajaran, maupun untuk konsumsi masyarakat umum, sekaligus untuk ajang berwirausaha dengan menjual produk yang dihasilkan.

B. Dampak Positif dan kendala yang dihadapi dalam Kegiatan

Kegiatan tersebut memberikan dampak positif terhadap sekolah dan pihak-pihak yang ada di dalam dan sekitarnya, diantaranya:

1. mengubah paradigma siswa yang selama ini menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit, menakutkan dan mambosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan, mudah dan bermanfaat dalam kehidupan di sekitarnya.

2. bakat dan minat siswa tersalurkan sesuai dengan bidangnya, bagi siswa yang menyukai matematika (tekun dalam bidang akademik) dapat lebih mendalami dan mengaplikasikan materi yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata, bagi siswa yang tertarik dalam bidang komputer dapat lebih terampil dalam melakukan video editing, animasi, dan desain grafis. Bagi siswa yang mempunyai bakat di bidang broadcasting (kameramen, reporter, presenter, tim kreatif, akting) dan musik dapat mengembangkan dan menggali potensi yang ada dalam dirinya. Beberapa siswa anggota tim TBS sekarang bergabung dalam stasiun penyiaran lokal dan beberapa sanggar.

3. dengan mengambil setting di daerah-daerah wisata kebanggaan Kota Semarang, siswa dapat mengenali aset-aset yang dimiliki daerahnya, dan sekaligus mempromosikan pariwisata Kota Semarang dalam rangka turut serta dalam mensukseskan program Pemkot Semarang, Semarang Pesona Asia (SPA).

4. Kegiatan Trigonometri Broadcast Studio tidak berhenti sampai kegiatan tersebut dilaporkan hasilnya kepada Citibank, tetapi tetap berlanjut dengan terbentuknya wadah kegiatan siswa, STUDIO 2104 (diambil dari tanggal kelahiran R.A. Kartini) dengan kegiatan: membuat dokumentasi kegiatan sekolah (mulai pengambilan gambar, editing dan penyajian lengkap dengan reportase), pembuatan film amatir, video klip musik, dan multimedia pembelajaran.

5. band sekolah yang dilibatkan menjadi lebih semangat dalam berlatih, dan lebih berkembang serta mendapat tawaran untuk tampil dalam kegiatan-kegiatan dari event organizer, termasuk tawaran tampil mengiringi walikota dalam Porwakos.

6. kegiatan tersebut mampu menyatukan beberapa kelompok siswa yang berbeda bidang, diantaranya kelompok yang tekun dalam bidang akademik (matematika), kelompok yang berbakat dalam broadcasting, terampil dalam komputer, dan pencita musik.

7. menumbuhkan jiwa enterpreneurship dan bekerja sama, serta melatih peserta didik dalam mengelola sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang entertainment, khususnya entertainment berbasis pendidikan.

8. memberi warna lain dalam bidang entertainment dengan menghadirkan kolaborasi antara hiburan dan pendidikan yang diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari hiburan yang marak akhir-akhir ini dengan memunculkan hiburan yang mendidik dan pendidikan yang menyenangkan dan mengena.

9. membantu siswa memahami materi (matematika) yang dianggap sulit, serta memancing pihak lain untuk lebih kreatif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

10. mempererat hubungan sesama siswa, walaupun mempunyai bakat dan minat berbeda namun dapatsalin melengkapi, dan juga mempererat hubungan guru dengan siswa, sehingga saling mengerti apa yang diinginkan masing-masing pihak berkaitan dengan kegiatan di sekolah.

11. menciptakan kerjasama pihak sekolah dengan pihak-pihak lain yang terlibat (secara tidak langsung) dalam kegiatan.

12. memberikan sumbangan yang berarti dalam dunia pendidikan dengan menghasilkan sebuah media pembelajaran dengan warna yang lain

Kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan berlangsung:

1. anggota tim yang masih amatir dan baru mengenal dunia broadcasting dan production house, menuntut kerja keras tim dalam melakukan latihan-latihan yang cukup.

2. anggota tim yang mempunyai kepentingan dan kesibukan masing-masing di luar kegiatan TBS, mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tidak selalu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

3. faktor luar dan faktor alam yang tidak mendukung jalannya kegiatan, seperti perijinan di lokasi-lokasi tertentu, cuaca yang kurang mendukung pelaksanaan shooting di lokasi, kerusakan peralatan, maupun kondisi kru yang bertugas.

0 komentar: