
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat didunia. Informasi memegang peranan penting dalam berbagai bidang seperti bidang usaha, industri serta pendidikan dan pelatihan. Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat membantu berkembangnya dunia usaha, industri dan pendidikan dalam banyak hal, proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Komunikasi antar komputer (baca: jaringan komputer) merupakan hal yang lazim dewasa ini.
Dalam waktu yang relatif singkat semenjak Internet pertama kali terbuka penggunaannya untuk pemakaian umum pada tahun 1986, jaringan komunikasi ini telah merambah dengan cepat ke seluruh pelosok dunia tak terkecuali Indonesia. Menurut data terakhir, pada tahun 1999 lebih dari 100 juta orang menggunakan Internet dan jumlah tersebut masih terus akan bertambah, seiring dengan bertambahnya kesadaran orang akan perlunya informasi dan semakin banyaknya kemudahan-kemudahan yang bisa didapat melalui Internet.
Dengan memanfaatkan kemajuan dalam bidang telekomunikasi dan informasi, dunia pendidikan mengembangkan suatu strategi pembelajaran berbasis elektronik atau lebih dikenal e-learning. Dewasa ini telah banyak lembaga pendidikan dan pelatihan menjadikan pembelajaran elektronik sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten.
Departemen Pendidikan Nasional melalui Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (Pustekkom) telah mencanangkan bahwa pada tahun 2007 nanti seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tiap kabupaten/kota sudah dapat terhubung dalam satu jaringan e-learning. Demikian ungkapan Dirjen Dikmenjur pada seminar tentang e-learning yang diselenggarakan oleh Pustekkom pada tanggal 2 Juli 2002. Di samping itu, Dirjen Dikmenjur juga mengatakan bahwa TI dapat dijadikan seperti jalan tol untuk mempercepat proses menyampaikan materi pendidikan kepada siswa di sekolah (Kompas, 2002).
E-learning tidak lepas dari aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun multimedia pembelajaran, diantaranya C, C++, Visual Basic, Macromedia Flash, SwiSH v2.0, SwiSHmax, dll. Dengan SwiSHmax, materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk animasi, ilustrasi dari hal-hal yang abstrak yang sering dijumpai pada pelajaran matematika atau pelajaran lainnya, pembelajaran interaktif dan education game, karena SwiSHmax dilengkapi dengan feature untuk menghasilkan animasi text, grafik, image, dan sound.
Desain pembelajaran berbasis e-learning yang didukung perangkat lunak tersebut dapat berupa pemberian tugas terstruktur, pembelajaran di lingkungan on-line dengan memanfaatkan LAN, maupun pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan MAN maupun WAN, dengan layanan teleconference maupun penggunaan VoIP. Salah satu fasilitas yang mudah digunakan dan sudah familiar dengan masyarakat adalah blog. Melalui blog, beberapa pihak dengan mudah dan gratis dapat mempublikasikan dan menyampaikan informasi tertentu kepada masyarakat luas dan masyarakatpun tidak sulit untuk menerima informasi tersebut. Masalah muncul apabila pemanfaatan layanan tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dampaknya nilai-nilai pendidikan tidak diperhatikan.
Nilai-nilai pendidikan dapat diperhatikan dan diutamakan dalam perkembangan teknologi dan teknologi yang ada dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya dengan pembelajaran berbasis e-learning.
Dalam waktu yang relatif singkat semenjak Internet pertama kali terbuka penggunaannya untuk pemakaian umum pada tahun 1986, jaringan komunikasi ini telah merambah dengan cepat ke seluruh pelosok dunia tak terkecuali Indonesia. Menurut data terakhir, pada tahun 1999 lebih dari 100 juta orang menggunakan Internet dan jumlah tersebut masih terus akan bertambah, seiring dengan bertambahnya kesadaran orang akan perlunya informasi dan semakin banyaknya kemudahan-kemudahan yang bisa didapat melalui Internet.
Dengan memanfaatkan kemajuan dalam bidang telekomunikasi dan informasi, dunia pendidikan mengembangkan suatu strategi pembelajaran berbasis elektronik atau lebih dikenal e-learning. Dewasa ini telah banyak lembaga pendidikan dan pelatihan menjadikan pembelajaran elektronik sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten.
Departemen Pendidikan Nasional melalui Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (Pustekkom) telah mencanangkan bahwa pada tahun 2007 nanti seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tiap kabupaten/kota sudah dapat terhubung dalam satu jaringan e-learning. Demikian ungkapan Dirjen Dikmenjur pada seminar tentang e-learning yang diselenggarakan oleh Pustekkom pada tanggal 2 Juli 2002. Di samping itu, Dirjen Dikmenjur juga mengatakan bahwa TI dapat dijadikan seperti jalan tol untuk mempercepat proses menyampaikan materi pendidikan kepada siswa di sekolah (Kompas, 2002).
E-learning tidak lepas dari aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun multimedia pembelajaran, diantaranya C, C++, Visual Basic, Macromedia Flash, SwiSH v2.0, SwiSHmax, dll. Dengan SwiSHmax, materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk animasi, ilustrasi dari hal-hal yang abstrak yang sering dijumpai pada pelajaran matematika atau pelajaran lainnya, pembelajaran interaktif dan education game, karena SwiSHmax dilengkapi dengan feature untuk menghasilkan animasi text, grafik, image, dan sound.
Desain pembelajaran berbasis e-learning yang didukung perangkat lunak tersebut dapat berupa pemberian tugas terstruktur, pembelajaran di lingkungan on-line dengan memanfaatkan LAN, maupun pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan MAN maupun WAN, dengan layanan teleconference maupun penggunaan VoIP. Salah satu fasilitas yang mudah digunakan dan sudah familiar dengan masyarakat adalah blog. Melalui blog, beberapa pihak dengan mudah dan gratis dapat mempublikasikan dan menyampaikan informasi tertentu kepada masyarakat luas dan masyarakatpun tidak sulit untuk menerima informasi tersebut. Masalah muncul apabila pemanfaatan layanan tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dampaknya nilai-nilai pendidikan tidak diperhatikan.
Nilai-nilai pendidikan dapat diperhatikan dan diutamakan dalam perkembangan teknologi dan teknologi yang ada dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya dengan pembelajaran berbasis e-learning.
Posting Komentar