Beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam overclock, yaitu bus clock, multiplier, dan
CPU clock.
Bus clock menyatakan clock yang terjadi pada jalur data (data bus) di motherboard. Untuk
transfer data dari satu komponen ke komponen lain di motherboard dibutuhkan juga adanya suatu
clock yang dijadikan panduan proses transfer data tersebut. Bus clock ini mempengaruhi transfer
data pada komponen seperti memori, harddisk, dan VGA card. Makin tinggi bus clock maka
makin tinggi kecepatan transfer data pada komponen-komponen tersebut.
Multiplier atau faktor pengali merupakan angka yang menyatakan seberapa cepat frekuensi
prosessor dibandingkan dengan clock di motherboard (bus clock). Beberapa prosessor terbaru
telah built-in dengan multiplier (multiplier tidak terdapat pada motherboard).
CPU clock menyatakan clock pada prosessor. Nilai CPU clock ini didapat dari hasil perkalian
Bus Clock dengan Multiplier. CPU clock memiliki batas maksimum clock, jika konfigurasinya
melebihi batas maksimum yang dimiliki oleh prosessor, maka prosessor tersebut tidak dapat
bekerja sama sekali.
CPU clock adalah faktor yang menentukan seberapa cepat komponen-komponen dalam prosessor
bekerja, termasuk komponen FPU (Floating Point Unit). Makin tinggi CPU clock maka kecepatan
kerja di dalam prosessor akan semakin tinggi. Bus clock menentukkan kecepatan kerja di luar
prosessor. Makin tinggi Bus clock maka kecepatan kerja di luar prosessor jugasemakin tinggi.
CPU clock yang sama dapat dihasilkan melalui beberapa kombinasi, kombinasi dengan bus clock
yang lebih tinggi lebih baik dibandingkan dengan bus clock yang lebih rendah, namun ini juga
bergantung pada hardware motherboard dan prosessor yang digunakan. Beberapa motherboard
generasi terbaru (untuk PIII/AMD-K7) tidak lagi memiliki multiplier, namun telah menyertakan
pula setting untuk mengatur tegangan yang diberikan pada prosessor, umumnya perubahan suatu
bus clock, multiplier, atau tegangan prosessor dilakukan untuk mendapatkan kinerja yang lebih
baik (overclock).
Posting Komentar